Jumat, 26 November 2010

10 PENGHALANG INDONESIA TIDAK MAJU-MAJU


“10 PENGHALANG INDONESIA TIDAK MAJU-MAJU”
( Sebuah renungan yang patut diselami jika peduli kepada bangsa )
Oleh : Arman A.Amirullah

   1. Sisitem pendidikannya  bertumpu pada logika :

  • 95-99 % murid kita termasuk gurunya masih bertumpu kepada logika alias otak kiri.
  • hanya 1-5 % yang menggunakan kemampuan otak kanan ( inovasi, kreasi, imajinasi, daya seni, desain, creator, dreamer, etika, budi pekerti, daya juang, keikhlasan, kejujuran, disiplin, on time, dsb.)
  • Sehingga bangsa ini tidak mampu bangkit bersaing dengan negara lain, bahkan dengan negara tetangga . ( sungguh menyedihkan ).
  • akibat dari pendidikan kita yang bertumpu pada logika, itu sama artinya dengan kita mempersiapkan generasi penerus bangsa ini hanya dengan orang-orang pintar saja;
  • dan inilah penyebab utama negara ini tidak maju-maju karena semua orang merasa pintar tidak pernah merasa orang baik, sehingga sudah menjadi pemandangan sehari-hari di Indonesia, kita lihat orang melanggar aturan hukum sudah dianggap biasa, merugikan orang lain adalah hal yang lumrah, mengambil hak orang lain sudah tidak merasa berdosa, memalsukan hasil karya orang adalah hal biasa, mempersulit orang lain adalah pekerjaan sehari-hari, menipu, mencuri di tempat ibadah, tawuran, merampok, menghipnotis korban lalu dikuras ATM-nya, dan segala macam keruwetan seperti dunia calo, dunia mafia peradilan, korupsi, penyelundupan, sudah dianggap biasa di negeri ini. ( Lalu, apa yang salah di negeri ini, yang notabene bangsa yang berbudaya dan religius. )
  • Menurut hasil penelitian di AS :Peran logika dalam sukses seseorang hanya 6-10%, selebihnya (90-94%) adalah peran otak kanan; yang bertanggung jawab soal: imajinasi,  kreasi, inovasi,  kejujuran, disiplin, tanggung jawab, ulet, rajin, ikhlas, menghargai orang lain, peduli kepada sesama, cinta damai, cinta kebersihan, dll.

2. Tidak mampu memanfaatkan keajaiban otak kanan :

  • Salah satu keajaiban otak kanan karena kemampuannya 90 % dari keseluruhan kemampuan otak manusia, ( akan tetapi masih saja para guru dan pakar pendidikan kita lebih mengembangkan otak kiri anak- anak bangsa ini )
  • salah satu contoh dalam buku SUPER GREAT MEMORY  dapat dibuktikan bagaimana kekuatan memory dapat ditingkatkan hanya lewat kejut gelombang otak, serta menghapal dengan otak kanan, sehingga sampai sekarang penulis tidak lupa dengan password terpanjang yaitu: 13.2104.1708.008212.737-. 400.007, begitupun urutan kata :
  • TELOR, BAKSO, SEPEDA, DINOSAURUS, BUAYA, JAM, KACAMATA, BARBEL RAM-BUTAN, KAOS, CELANA, PIANO, BATA, KUCING, BATERAY, CLURIT, KELA-PA, ULAR, DAN  PASIR.
  • Kemampuan otak kanan juga bisa dilihat dari bagaimana kemampuannya menyimpan memory yang suatu saat dapat muncul secara tiba-tiba dan detil dengan pancingan musik-musik tertentu walaupun peristiwa itu terjadi puluhan tahun yang lalu.
  • bayangkan kalau hapalan otak kiri kita puluhan tahun yang lalu, mau kita ingat maka tentu sangat kecil kemungkinan dapat dilakukan, jangankan puluhan tahun yang lalu, peristiwa puluhan hari yang lalu bahkan puluhan jam yang lalu saja sudah susah untuk mengingatnya secara detil.
  • Kemampuan memory otak manusia yang sebagian besar berada di otak kanan, ada pada bilik otak bawah sadar manusia.
  • Yang menakjubkan lagi yaitu kemampuan otak bawah sadar kita dapat di UP-GRADE seperti layaknya komputer digital, maka komputer manusia-pun dapat di up-grade melalui CD Prayer dari Buku QUANTUM IKHLAS.
  • dan hal ini sudah penulis buktikan sendiri yang mana sebelumnya penulis tidak mampu menulis artikel, alhamdulillah sekarang sudah ada puluhan artikel yang kami tulis.
  • Saat ini, hal-hal yang dulunya tidak dapat dijangkau oleh pikiran kami, tiba-tiba kami mampu menjangkaunya. Termasuk salah satunya adalah ide dari 10 penghalang Indonesia tidak maju-maju.
  • Dan seandainya Presiden SBY peka terhadap film LASKAR PELANGI yang sudah ditontonnya, maka dia akan menjadikan momen tersebut sebagai momen bangkitnya "SEMANGAT MEMBANGUN INDONESIA DENGAN HATI "
  • dia akan mendeklarasikan kepada seluruh perangkat negara ini untuk menggelorakan semangat membangun bangsa ini seperti semangat juang dari personil LASKAR PELANGI. 
  • Tapi yang menjadi tanda tanya” apakah presiden kita terbiasa menggunakan kedua sisi otaknya dalam memimpin bangsa ini?”

3. Belum mampu menggunakan kedua sisi otak dalam kehidupan sehari-hari :
  • Hasil penelitian mengatakan bahwa orang yang dalam kehidupan sehari-harinya hanya menggunakan satu sisi otaknya saja (kiri) maka dapat berakibat pada :
1.) selalu melihat suatu masalah hanya dari sisi hitam putih
2.) senantiasa berpikiran negatif
3.) selalu berburuk sangka
4.) melihat dunia ini secara terkotak-kotak, bersuku-suku, berbeda agama, berbeda kulit, berbeda budaya dll.
5.) kurang memberi kasih sayang, lebih banyak rasa benci, dengki, fitnah, dll
6.) Lebih banyak melihat suatu masalah dari sisi perbedaannya dari pada persamaannya.
  • Nah, bagaimana dengan orang yang selalu menggunakan kedua sisi otaknya ? hasilnya adalah kebalikan dari orang yang
    hanya menggunakan sisi kiri otaknya saja.
  • Keistimewaan otak kanan dapat dibaca dalam buku : Super Great Memory, Quantum Ikhlas, Mind Manager, Keindahan Belajar dalam perfektif Pedagogi.

4. Belum menyadari pentingnya creative berpikir :

  • Apa bedanya orang kreatif dengan orang tidak kreatif ?
  • contoh kecil penulis alami sendiri dengan salah satu anak kami, ketika mau mencicipi teh manis yang dibuatkan oleh Ibunya berkata kepada saya : " Pa..tehnya sudah ada gulanya belum..? " padahal sudah di depannya minuman tersebut.
  • Pelajaran apa yang dapat diambil dari peristiwa tersebut ?
  • Manakala creative berpikir kita berfungsi :maka anak kami tidak perlu bertanya lagi sudah diberi gula atau belum! tetapi langsung dicoba sendiri, karena ada di depannya minuman tersebut.
  • Ini kelihatan sepele akan tetapi bukti perbedaan orang kreatif dan yang tidak kreatif dapat kita lihat perbedaannya dalam skala kecil.
  • Dalam skala yang lain dapat dilihat pada salah satu stasiun TV swasta yang setelah diambil alih oleh tangan-tangan kreatif langsung menjadi TV favorit
     ( TVOne, sebelumnya bernama 
     Lativi).
 
5. Belum mampu menjadikan lembaga sekolah sebagai wadah pencetak orang baik:

  • Kita baru mampu menjadikan lembaga sekolah sebagai wadah pencetak orang-orang pintar.
  • Hal ini dibuktikan dengan siswa-siswi kita mampu menjuarai atau berprestasi dalam pelajaran, baik tingkat nasional maupun tingkat internasional seperti: olimpiade sains dan matematika, fisika, kimia, astronomi, olah raga, dll.
  • bahkan kita bangga dengan sederet medali emas yang kita sabet dari oliampiade bergengsi tersebut.
  • tapi bagaimana dengan pembangunan moral siswa kita ? yang menurut hasil penelitian bahwa 62 % siswa perempuan di tingkat SMP dan SMA sudah tidak perawan lagi, dan 21% diantaranya melakukan aborsi.
  • Bagaimana dengan siswa kita yang tidak hormat kepada guru dan orang tuanya ?
  • kalau sama orang tua dan guru saja sudah tidak bisa dia hormati, bagaimana dengan orang lain!!.
  • apakah fakta ini tidak membahayakan nasib bangsa ke depan ?
  • coba bandingkan dengan Inggris yang saat ini pada jenjang pendidikan dasar mulai dikembangkan era " HEART START " suatu era dimana segala sesuatunya dimulai dengan hati. Program tersebut didukung dengan dana yang cukup besar. Bagaimana dengan Indonesia yang notabene berbudaya timur! masihkah kita mengabaikan pendidikan karakter dan memilih kemampuan logika alias otak kiri dalam menyiapkan generasi masa depan ?.

6. Lebih mementingkan kemapanan pribadi dari kepentingan bangsa :

  • Kalau semua orang menganggap bahwa " Percuma kita melakukan ini, itu, nanti juga akan begini lagi ".
  • bayangkan kalau semua org Indonesia beranggapan seperti itu, maka siapa yang akan memikirkan bangsa ini ?
  • apakah kita menunggu Malaysia membantu kita, atau Singapore mau menolong kita !
  • suatu hal yang mustahil, yang ada malah negara-negara tersebut mendoakan negara kita agar tidak maju-maju sehingga kita bisa dijadikan sasaran produk-produk mereka.
  • Nah..tunggu apalagi, sekarang kita harus bertindak melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
  • Minimal kita mengajak keluarga menonton film Laskar Pelangi agar terbakar semangat kepeduliannya terhadap dunia pendidikan sehingga tambah banyak orang yang mau membangun bangsa ini.
  • Kebanyakan orang di negeri ini  lebih memikirkan kemapanan pribadi dibandingkan memikirkan nasib bangsanya; belajar keluar negeri untuk kemapanan pribadi, untuk yayasannya , untuk  perusahaan mereka, untuk sekolah mereka
    BUKAN UNTUK BANGSANYA..!

7. Tidak menghargai budaya bangsanya :

  • Hal ini-pun menjadi miris tat kala kita mendengar ada sekumpulan anak remaja dari kota bandung, siswa SMA mengumpulkan uang sendiri dan bantuan donatur untuk memperkenalkan budaya Indonesia di negara-negara eropa melalui musik angklung.
  • tapi apa yang terjadi, anak-anak tersebut terlantar di negara orang dan TAK ADA YANG PEDULI,
  • tetapi mampu memukau penduduk setempat, malah menjuarai suatu kompetisi seni disalah satu negara tujuan. Kisah ini dapat dibaca dalam buku " 40 days in Erope "

8. Tidak menghargai pahlawannya :

  • Ibu Tien Soeharto satu bulan setelah wafat langsung mendapat gelar pahlawan nasional, Bung Hatta, Bung Syahrir, Bung Karno, nanti setelah 6 tahun wafatnya baru memperoleh gelar pahlawan nasional
  • Bung Tomo, Muh. Natsir baru tahun ini 2008 mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.( sungguh ironis )
  • Berapa banyak veteran pejuang kemerdekaan yang dengan ikhlas mengorbankan jiwa raganya untuk bangsa ini hidupnya memprihatinkan. Apakah bangsa ini tidak berdosa kalau para pejuang kemerdekaan diabaikan begitu saja?

9. Suka pada hal-hal yang bersifat formalitas dari pada realitas :

  • Coba kita tengok manakala ada upacara bendera dalam rangka hari besar negara seperti hari kebangkitan nasional, hari pahlawan, hari kesetiakawanan nasional, hari pendidikan nasional; begitu cantik thema yang ditampilkan, begitu dalam makna yang terkandung dalam thema tersebut, akan tetapi, apa yang kita lakukan !, atau apa usaha kita mewujudkan thema tersebut? Jawabannya ”NOL BESAR”
  • Lihat program visit indonesia years 2008 yang terkesan asal-asalan.

10. Gengsi untuk belajar dari negara lain yang sudah maju :

  • Coba kalau dari dulu kita tidak malu untuk belajar dari Jepang, mungkin metode pendidikan kita tidak terbelakang seperti ini.
  • Mungkin pendidikan kita jauh lebih maju dari Malaysia, atau Thailand
  • Bandingkan dengan Malaysia yang meniru Jepang dalam metode pendidikannya!
  • Pendidikan Malaysia berkembang begitu cepat, metode yang modern, menggunakan multi media dalam pembelajaran, pengenalan internet diusia dini, metode yang kreatif dan inovatif,
Kelas yang kreatif, pembiasaan sikap di sekolah, dll.
  • Serta eksplorasi otak kanan sangat diperhatikan pada jenjang pendidikan dasar, tidak begitu penting dapat meraih medali emas dalam mata pelajaran, tapi mampu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing yang tinggi serta menyiapkan  karakter peradaban masyarakat modern.


MASIHKAH KITA MERASA BESAR...!

Sabtu, 20 November 2010

HOTEL RUANG ANGKASA

Slide 1
Sebuah perusahaan yang berencana membuka hotel pertama di luar angkasa menyatakan sudah siap menerima tamu pertama mereka tahun 2012. The Galactic Suite Space Resort yang berbasis di Barcelona, Spanyol, menyebutkan, seseorang harus merogoh kocek hingga 4,4 juta dollar AS untuk menginap selama tiga malam di hotel luar angkasa.

Jumat, 19 November 2010

PELATIHAN TEKNIK MENGAKTIFKAN OTAK KANAN

PELATIHAN TEKNIK MENGAKTIFKAN OTAK KANAN SECARA CEPAT

I. Tujuan Pelatihan
• Untuk mengaktifkan otak kanan para pendidik kita agar supaya dapat menggunakan kapasitas otaknya yang kemampuannya tidak terbatas, sehingga dapat memberi inspirasi kepada anak didik kita, agar mampu melihat pendidikan tidak sebatas kurikulum saja, akan tetapi mampu melihat pendidikan memiliki ruang lingkup yang luas yaitu alam semesta, dan bisa merasakan dirinya sebagai manusia ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
• Memberi keterampilan kepada peserta bagaimana menjadi orang kreatif, bagaimana cara kerja otak bawah sadar, bagaimana menggunakan kekuatan HATI dan Kekuatan CINTA dalam teknik pembelajaran di kelas.
• Memberi kesadaran kepada peserta bahwa mereka saat ini sesungguhnya berada di ketinggian..yaitu di alam semesta, di atas ruang angkasa, karena posisi bumi kita, tempat tinggal manusia bukankah berada di atas sana..! menggantung...melayang-layang di luar angkasa. Subhanallah...

II. Metode
• Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah mengikuti style Otak Kanan yaitu materi disajikan secara acak, berdasarkan inspirasi yang diterima oleh pemateri.
• Materi disajikan dengan bantuan sound system, visualisasi, verbal, kekuatan hati, kekuatan cinta serta tentunya kekuatan Yang Maha Kuasa.
• Menyamakan frekuensi dan gelombang dengan peserta, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan jelas oleh peserta seperti jernihnya siaran radio FM yang ingin didengarkan melalui pesawat radio karena frekuensi dan gelombangnya sama.

III. Siapa Saja Yang Boleh Mengikuti Pelatihan Ini ?

• Selain bagi para pendidik, sasaran dari pelatihan ini dimungkinkan juga untuk :
1. Para Guru/Pendidik ( TB,TK, SD, SMP, SMA,
Dosen).
2. Para Kepala Sekolah
3. Para Pembina Pendidikan
4. Para Pengambil Kebijakan
5. Para Pegawai/Karyawan
6. Para Manager, Pengawas, Tim Kreatif
7. Para Orang Tua/Wali Murid
8. Para Murid/Siswa/Mahasiswa.
Setiap sasaran pelatihan akan disesuaikan dengan materi pelatihan yang diberikan, dengan bahasa yang sesuai dengan ukuran dan daya tangkap peserta.

IV. Waktu Pelaksanaan

• Waktu pelaksanaan pelatihan adalah 2 (dua) hari penuh, apabila waktu yang tersedia tidak memungkinkan maka bisa disesuaikan paling sedikit 1 (satu) hari penuh.
• Sebelum menetapkan waktu atau jadwal pelatihan maka perlu konfirmasi seminggu sebelum hari “H”

V. MATERI PELATIHAN OTAK KANAN :
• KEAJAIBAN OTAK MANUSIA ( 1 Triliun Sel )
• KEMAMPUAN OTAK KANAN
• MENYAMAKAN FREKUENSI DAN GELOMBANG
• TEKNIK MENGAKTIFKAN OTAK KANAN SECARA CEPAT
• ILMU IKHLAS
• HUKUM TARIK MENARIK
• HUKUM KESEIMBANGAN
• ZONA IKHLAS
• KEKUATAN CINTA DAN KASIH SAYANG
• PENGARUH KEKUATAN CINTA DALAM PEMBELAJARAN
• PENGUATAN IMAJINASI MELALUI WARNA
• SUASANA KELAS DI JEPANG
• MELATIH KREATIF BERPIKIR
• MELATIH IMAJINASI
• MELATIH KESABARAN, KETELITIAN, DAN KETEKUNAN.
• BERMAIN, KUIS,dll
Catatan :
• Pelatihan ini dilaksanakan 2 hari penuh ( materi disajikan secara acak sesuai style otak kanan )
• Penjelasan selanjutnya bisa melalui email: armanbugis@yahoo.com. HP.0813.111.48.000

Rabu, 10 November 2010

TERNYATA AKU ADALAH MAKHLUK LUAR ANGKASA

“TERNYATA AKU ADALAH MAKHLUK LUAR ANGKASA” ( oleh: Arman A.A )
Kesadaran ini tiba-tiba muncul begitu saja begitu Otak Bawah Sadar kami berfungsi, dan secara tidar sadar kami merasakan sesuatu yang aneh bahwa “ Bukankah saya saat ini berada di ketinggian..yang ketinggiannya tidak bisa diukur seberapa jauh ketinggian bumi kita di alam semesta ini...” ( selama ini setelah hidup di dunia ini 42 tahun lamanya barulah saat ini kami menyadari hal tersebut bahwa kami tidak berada di bawah seperti yang kami rasakan sebelumnya, akan tetapi kami berada di ketinggian).
Dan yang lebih mencengangkan lagi kesadaran ini membuat Otak Kanan kami aktif sehingga apa-apa yang sebelumnya kami tidak mampu jangkau dengan pikiran, sekarang kami mampu menjangkaunya yang mana orang lain tidak mampu berpikir ke arah tersebut, termasuk kemampuan menyadari bahwa manusia saat ini berada di ruang angkasa. Bukankah kita selalu kagum melihat para astronout berada di luar angkasa dengan memakai pakaian khusus..? begitupun pesawat yang dipakai juga didesain secara khusus...dan dua tahun lagi sekitar tahun 2012 salah satu perusahaan swasta di Barcelona akan mengoperasikan penyewaan hotel di luar angkasa dalam bentuk kapsul dan bisa menikmati pemandangan melihat matahari terbit 15 kali sehari hanya dengan 42,73 milyar Anda bisa tinggal selama 3 malam dengan kapasitas 4 orang ( MI 3 November 2009 ) tapi pernahkah Anda sadari bahwa pada hakekatnya Anda pun sudah menginap di Alam Semesta ( luar angkasa ) menggunakan hotel canggih bernama PLANET BUMI yang bisa melayang di angkasa tanpa ada yang menopang dan tanpa ada yang menggantung, dilengkapi dengan peralatan khusus sehingga Anda tidak perlu menggunakan tabung oksigen dan pakaian yang bisa menahan dingin 1000 derajat celcius dibawah nol atau anti panas diatas 1000 derajat celcius, karena semua itu sudah disiapkan oleh Allah dengan melengkapi pesawat khusus kita yaitu BUMI dengan alat khusus bernama ATMOSFER yang dipasang secara berlapis-lapis sehingga mampu menstabilkan cuaca di BUMI dan menyediakan oksigen untuk dipakai bernafas, dengan keamanan tingkat tinggi.
Peristiwa aneh lainnya yang tidak mampu kita sadari adalah perjalanan luar angkasa yang selama ini kita lakukan setiap hari yaitu : Perjalanan mengelilingi MATAHARI memakai pesawat khusus bernama BUMI dengan kecepatan tinggi. Mengapa kecepatan tinggi? karena ternyata menurut informasi dari Prof. Surya ( Pakar Ilmu Fisika ) bahwa ukuran MATAHARI kita adalah 109 kali BUMI, bayangkan kalau bumi ini saja kita tidak bisa bayangkan besarnya karena kemanapun kita pergi akan selalu terlihat datar..( padahal bumi ini bulat ) bagaimana besarnya MATAHARI kita kalau ukurannya 109 kalinya BUMI..Subhanallah.., dan tahukah Anda kalau kita bisa mengelilingi MATAHARI yang sungguh sangat besar itu hanya dalam waktu satu tahun..! (tentu dengan kecepatan tinggi) dan itu berarti secara tidak sadar kami sudah 42 kali mengelilingi MATAHARI karena umur kami sudah 42 tahun.
Kesadaran ini baru kami bisa rasakan setelah Otak Bawah Sadar kami aktif. Karena ternyata Allah menanam chip atau syaraf di Otak Kanan kita untuk bisa merasakan keberadaan-NYA, orang barat mengistilahkan titik ini sebagai “ The God Spot “ ( titik Tuhan ). Seorang Ahli syaraf dari negara Barat pernah meneliti syaraf ini karena tidak teraliri darah tetapi tidak mati sedangkan trilliunan syaraf yang lain selalu teraliri darah sepanjang hari, berdasarkan hasil penelitian ahli syaraf tersebut ditemukan bahwa syaraf tersebut hanya butuh darah 1-2 detik saja dan cukup 5 kali setiap hari. Inilah sarana komunikasi yang dipasang oleh Allah di Otak Kanan kita untuk bisa memahami dan merasakan sifat-sifat-NYA dan keberadaan-NYA, karena Otak Kiri atau Otak Rasional kita tidak mampu menjangkau hal-hal yang tidak rasional atau diluar kemampuan LOGIKA. Karena itu kita tidak bisa hanya mengandalkan logika berpikir karena kemampuannya terbatas.
Sekarang baru kami sadari kenapa orang dahulu bisa menemukan berbagai penemuan spektakuler seperti penemuan teori-teori yang dipakai oleh manusia sekarang maupun penemuan-penemuan besar seperti penemuan Bohlam, penemuan Listrik, penemuan Mesin uap, penemuan Mesin pesawat dan lain-lain tanpa dilahirkan oleh perguruan tinggi yang dilengkapi oleh alat yang canggih atau duduk dibangku kuliah selama 6-8 tahun, karena mereka menggunakan kemampuan Otak Kanan dan Otak Bawah Sadar-nya dalam berpikir dan memahami kejadian-kejadian alam yang mereka rasakan.
Sekarangpun baru kami sadari bahwa ternyata HATI kita memiliki LOGIKA tersendiri, fakta ini bisa kita lihat tatkala kita mengatakan “ ini adalah kata HATI saya “ ataupun terkadang kita mengatakan “ini suara HATI saya”, atau kita terkadang mengatakan tulisan ini saya tulis dengan kekuatan HATI, semua ini adalah bukti kalau HATI kita memiliki LOGIKA tersendiri, hanya saja kemampuan ini tidak diasah atau tidak dilatih sehingga kita kehilangan salah satu kemampuan canggih yaitu kemampuan memahami dan merasakan hal-hal yang tidak mampu dilakukan oleh LOGIKA OTAK.
Kemampuan ini atau LOGIKA HATI ini justru digunakan secara efektif oleh negara barat terutama oleh JEPANG, kemudian diikuti oleh CHINA, SINGAPURA, KOREA, menyusul diketahui oleh INDIA, MALAYSIA dan mungkin negara lainnya. Pertanyaan selanjutnya adalah kapan negara ini menyadari hal ini ?.
Kemampuan LOGIKA HATI ini telah kami rasakan setelah aktif Otak Kanan kami dan bisa melahirkan artikel-artikel yang kami tulis dengan LOGIKA HATI ( artikel –artikel tersebut bisa dibaca di : http://armanbugis-wecanchange.blogspot.com ).
Mengapa kita harus memakai LOGIKA HATI ? karena kemampuan LOGIKA OTAK kita terbatas, dan cenderung untuk menonjolkan sifat aslinya yaitu EGO, kemudian LOGIKA OTAK tidak memiliki empati sehingga tidak memilki kepedulian, baik kepedulian kepada sesama manusia maupun kepedulian kepada negara dan kepada alam ini. LOGIKA OTAK tidak bisa memasuki wilayah yang tidak tampak sedangkan LOGIKA HATI mampu memasuki wilayah yang tidak tampak secara mendalam.
Bagaimana dampaknya seandainya negara kita memakai LOGIKA HATI dalam mengurusi negeri ini..., tentunya tidak akan terjadi lagi pembiaran-pembiaran seperti yang terjadi saat ini, seperti pembiaran negeri ini dalam ketidak teraturan, pembiaran dalam kemacetan lalulintas, pembiaran korupsi bersama, pembiaran sarana umum yang jorok, pembiaran mafia hukum, mafia pajak, mafia peradilan, mafia politik sampai kepada mafia sepak bola, serta pembiaran pendidikan yang hanya bertumpu dengan LOGIKA OTAK, sehingga hanya mampu melahirkan generasi yang terbatas kemampuannya.
Bagaimana melahirkan generasi yang tidak terbatas kemampuannya ? jawabannya adalah harus mengaktifkan Otak Kanannya terlebih dahulu sehingga mampu merasakan LOGIKA HATI, dan mampu menyadari bahwa ANDA PUN ADALAH MAKHLUK LUAR ANGKASA.

PEMBUNUHAN KREATIVITAS ANAK

PEMBUNUHAN KREATIVITAS ANAK
Oleh : Arman A.Amirullah


Apa yang membedakan kita dengan negara –negara barat atau negara Asia lainnya seperti Jepang, Korea, China ?. Apakah karena mereka lebih pintar dari kita ? jika kita telusuri dari pengalaman mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri baik melalui program beasiswa ataupun dengan biaya sendiri kebanyakan dari mereka lulus dengan predikat cumlaude bahkan summa cumlaude bahkan sebagian teori mereka dipakai oleh negara-negara maju, baik yang belajar di Universitas ternama di negara maju maupun di Universitas yang tidak ternama hampir semuanya lulus dengan sangat memuaskan. Belum lagi banyak tenaga ahli kita yang dipekerjakan oleh negara-negara maju dengan prestasi yang cukup diperhitungkan oleh mereka, baik di sektor pendidikan, industri berat, industri pesawat terbang, piranti lunak, dosen, peneliti, sampai perawat dan koki masakan di hotel berbintang. Ini artinya bahwa dari segi kecerdasan dan kepintaran kita tidak kalah dengan negara-negara barat atau negara Asia lainnya.
Kalau demikian mengapa kita ketinggalan jauh dengan negara-negara barat bahkan dengan negara-negara Asean seperti Singapore, Malaysia, Thailand, Philipina. Ini sungguh menarik untuk kita dalami mengapa bisa terjadi demikian.
Setelah banyak akademisi maupun praktisi melakukan penelitian mengenai hal tersebut, telah disepakati bahwa maju mundurnya suatu negara tidak ditentukan oleh umur suatu bangsa, bukan juga ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, luasnya wilayah suatu negara, besarnya jumlah penduduknya bahkan bukan pula soal kecerdasan atau kepintaran.
Hal ini kita bisa buktikan bahwa ada negara yang sudah berumur ribuan tahun tapi sampai saat ini negara tersebut belum tergolong negara maju, sebaliknya ada negara yang baru berumur 100 – 200 tahun tapi negara tersebut sudah tergolong negara maju bahkan tergolong negara raksasa ekonomi dunia, walaupun negara tersebut pernah hancur luluh lantah oleh bom atom.
Begitupula ada negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang melimpah ruah ( sampai-sampai ada yang mengatakan pensil saja bisa tumbuh kalau ditanam ) akan tetapi negara tersebut belum tergolong negara maju bahkan mengarah kepada keterpurukan dan kemiskinan, ada juga negara yang begitu sempit wilayahnya hanya seluas pulau batam akan tetapi telah tergolong negara maju walaupun tidak mempunyai sama sekali sumber daya alam, semua bahan baku bergantung kepada negara lain ( sampai-sampai pasir pun mereka harus impor dari negara kita ), pelabuhannya tergolong tersibuk di dunia karena setiap 3 menit ada kapal yang lalu lalang untuk bongkar muat. Ada juga negara yang hanya mempunyai wilayah daratan 11% yang bisa ditanami karena wilayahnya terbatas, negara tersebut bukan negara penghasil cokelat tetapi pembuat cokelat terkenal di dunia, sehingga siapapun yang melancong ke negara tersebut tidak sah manakala tidak membawa oleh-oleh cokelat, juga mempunyai perusahaan makanan terbesar di dunia yang terkenal melalui produk susu, makanan bayi, makanan balita, dll yang populer di telinga kita nesstle, disamping mempunyai perusahaan makanan terbesar di dunia, juga menjadi pilihan para milliyuner di seluruh dunia untuk menyimpan kekayaannya di bank-bank yang ada di negara tersebut, belum lagi produk jam tangannya yang banyak dikenal oleh kaum borjuis.
Berdasarkan semua kenyataan tersebut dapat kita mengambil pelajaran bahwa; kecerdasan atau kepintaran semata tidak mampu membawa suatu negara menuju kemakmuran. Lantas apa yang membuat suatu negara bisa menggapai kemajuan dan kemakmuran ?
Belajar dari fakta yang telah diuraikan di atas serta hasil penelitian para akademisi dan praktisi dapat kita simpulkan bahwa penyebab utama majunya suatu negara ternyata adalah Penerapan Prinsip-Prinsip Dasar Kehidupan & Kreativitas Dalam Kehidupan Sehari-Hari.

Apa saja prinsip-prinsip dasar kehidupan yang diterapkan pada negara-negara maju ? yaitu : Etika dalam kehidupan sehari-hari, Kejujuran dan integritas, bertanggung jawab, patuh kepada norma & hukum yang berlaku, menghargai hak orang lain, bekerja keras, disiplin, tepat waktu, gemar menabung dan investasi, cinta kepada pekerjaan, cinta kebersihan serta tidak saling menyalahkan. Hal inilah yang sangat lemah dalam penerapan kehidupan sehari-hari di negara kita.
Disamping prinsip-prinsip dasar kehidupan yang dipatuhi oleh masyarakat negara maju juga ditopang oleh Kreativitas yang dimiliki oleh masyarakatnya .
Karena forum ini dibatasi oleh ruang maka penulis akan mencoba untuk lebih fokus kepada masalah kreativitas tanpa mengesampingkan pentingnya Etika dan moral suatu bangsa dalam menuju kategori negara maju .
Mengapa penulis memilih untuk membahas masalah ”kreatif” bangsa kita, karena penulis beranggapan bahwa negara kita mempunyai budaya luhur sebagai orang timur serta kentalnya suasana agamis dalam kehidupan masayarakat di Indonesia, sehingga penulis beranggapan masalah etika & moral tidak begitu sulit untuk diciptakan dalam tatanan kultur budaya timur, walaupun dalam kenyataan saat ini sangat bertolak belakang dengan fakta yang ada.
Akan tetapi masalah ”kreatif” bangsa Indonesia tidak mempunyai pijakan dukungan cultural. Sejak dulu jaman penulis duduk dibangku sekolah sistim pendidikan kita tidak mewariskan budaya ”kreatif”, akan tetapi lebih mewariskan budaya penguatan memory ( daya ingat ) bukan penguatan daya nalar apalagi daya ”kreatif” sangat jauh dari impian. Penulis membayangkan seandainya dulu sistim pendidikan kita mewariskan budaya ”kreatif” maka mungkin kemampuan daya ”kreatif” penulis saat ini akan jauh lebih baik dari yang dimiliki saat ini, sehingga bukan hanya kemampuan menulis yang bisa dimiliki tetapi mungkin kemampuan membaca peluang bisnis bisa tercium oleh penulis.
Contoh kecil dari perbandingan ”kreatif” orang barat dengan orang Indonesia secara simpel dapat kita lihat dari program TV yang butuh ide kreatif seperti acara ”spontan” di Indonesia, coba bandingkan dengan acara sejenis yang dibuat oleh televisi negara barat maka kita akan menikmatinya dengan tertawa sendiri menonton acara tersebut, sebaliknya acara yang sejenis yang dibuat oleh televisi kita tidak begitu kreatif sehingga terkadang kita tidak tertawa karena tidak lucu atau malah kasihan dengan orang yang menjadi obyek acara tersebut. Contoh lain dari pentingnya ide-ide kreatif dapat kita temui pada kasus stasiun TV yang berubah nama karena berubah Manajemen. Pada waktu TV tersebut masih dikelola oleh manajemen yang lama, kelihatan TV tersebut tidak bisa bersaing dengan stasiun TV lain yang tergolong baru malah terkesan akan gulung tikar, akan tetapi setelah TV tersebut diambil alih oleh manajemen yang baru dengan sentuhan orang-orang ”kreatif” maka TV tersebut mampu kembali bersinar dan dapat menggaet banyak pemirsa dan naik peringkat. Masih banyak contoh lain yang memperlihatkan adanya perbaikan suatu perusahaan setelah diambil alih oleh seorang Direktur yang kreatif. Bagaimana seandainya negara ini dipimpin oleh seorang Pemimpin yang ”Kreatif”. Anda bisa menebak apa yang akan terjadi dengan bangsa ini kedepan.
Dan bagaimana seandainya negara ini berhasil mencetak generasi kreatif ? tentunya anak cucu kita bisa menikmati hasilnya dimasa mendatang. Apakah kita masih tidak mau percaya dengan kekuatan generasi kreatif ?.

BAGAIMANA MENCIPTAKAN GENERASI ”KREATIF” ?
Tentunya kita tidak munafik bahwa untuk urusan ini kita harus belajar dari negara lain yang sudah sukses mencetak generasi ”kreatif” seperti : Jepang, Korea, China, Singapore, Jerman dll.
Belajar dari negeri sakura terkenal dengan masyarakatnya yang kreatif, mampu mencetak generasi penerusnya menjadi generasi yang kreatif sehingga kita bisa melihat bagaimana Jepang bisa mencipta dan merekayasa mobil-mobil yang merajai pasar Asia bahkan merambat ke Amerika dan Eropa, belum lagi hasil kreatif dan inovasinya dalam pembuatan robot berteknologi canggih, berbagai barang elektronik dengan merek yang sudah akrab ditelinga konsumennya di seluruh dunia seperti: Sony, Panasonic, Toshiba, Sharp, Toyota, Zusuki, Yamaha, Honda, Daihatsu, Mitsubishi, Fuji, belum lagi sederet makanan asal Jepang yang menjamur di negeri kita.
Tentunya kita akan bertanya bagaimana Jepang menciptakan ”generasi kreatif” ?
Mereka menyiapkan semua itu melalui pendidikan sejak usia dini, dari mulai Taman Kanak-kanak sudah di rangsang daya kreativitas anak dengan berbagai cara, dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa diusia inilah masa perkembangan otak yang sangat cepat, semua instrumen pembelajaran dikaitkan dengan perkembangan otak anak terutama perkembangan otak kanan. Selepas Taman Kanak-kanak penggalian kreativitas anak tidak berhenti sampai disitu malah lebih dikembangkan ditingkat Sekolah Dasar dengan beberapa mata pelajaran pendukung seperti: Crafts, Art, Music, Home Economics ( to learn simple cooking and sewing skills ) begitu besar perhatian pemerintah dengan kreativitas maka mata pelajaran Art/seni dan Music/musik dipisahkan, di tingkat grade 6 untuk mata pelajaran Art dan music masing-masing 4 jam seminggu sedangkan Home Economics 2 jam seminggu. Ditingkat kelas rendah mata pelajaran yang mendukung kreativitas lebih banyak porsinya dibanding kelas tinggi. Ada kecenderungan mata pelajaran yang mengarah kepada pengembangan kreativitas anak lebih diistimewakan kedudukannya dibanding dengan mata pelajaran populer seperti matematika, IPA, Biologi, Bahasa, dan IPS. Karena mereka sadar betul kalau kemampuan daya kreativitas itulah yang akan mengantarkan negaranya menjadi negara maju, dan itu sudah mereka nikmati saat ini.
Bagaimana dengan Indonesia dalam menciptakan generasi kreatif ?
Pertama, mata pelajaran yang mendukung ke arah tersebut hanya ada satu mata pelajaran yaitu : mata pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian ( KTK ) yang porsinya hanya 2 jam seminggu.
Kedua, kesadaran pendidik kita tentang pentingnya kreativitas dalam mencetak generasi ”kreatif” sangat rendah.
Ketiga, perhatian pemerintah menggali kemampuan kreativitas anak khususnya ditingkat Sekolah Dasar sangat kurang yaitu hanya 2 jam seminggu dengan hanya satu mata pelajaran yaitu KTK.
Berdasarkan fakta tersebut maka secara tidak sadar kita telah membunuh kemampuan kreatif anak di bangku Sekolah Dasar, termasuk di bangku Sekolah Menegah Pertama.

MISTERI BUKU LASKAR PELANGI

TETRALOGI LASKAR PELANGI
(Oleh : Arman A.Amirullah)

Ikal alias Andrea Hirata, adalah nama terakhir setelah tujuh kali berganti nama. Ia adalah seorang anak kuli tambang timah di pedalaman pulau belitong, dan dia pun seorang kuli ngambet di pelabuhan merangkap sebagai siswa, Ia seorang yang tidak berlatar belakang sastra, namun mampu menulis novel yang diakui oleh para sastrawan, ” Saya larut dalam empati yang dalam sekali. Sekiranya novel ini difilmkan, akan dapat membangkitkan ruh bangsa yang sedang mati suri ” ( Ahmad Syafi’i Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah ). Bahkan sebelumnya tidak pernah menulis buku, tiba-tiba dapat menggegerkan dunia para penulis buku. Buku tersebut baru satu minggu beredar sudah dicetak ulang dan sampai saat ini sudah tercetak lebih dari setengah juta copy.
Novel laskar pelangi ditulis oleh penulisnya bukan untuk diterbitkan atau untuk mencari keuntungan dan popularitas, melainkan persembahan seorang murid yang kagum terhadap gurunya., esensi dari buku tersebut adalah : cinta seorang murid terhadap Ibu gurunya.”Sebuah memoar dalam bentuk novel yang sulit dicari tandingannya dalam khazanah kontemporer penulis kita.”( Akmal Nasery Basral, Jurnalis-penulis ).
Julukan Laskar Pelangi adalah julukan yang diberikan oleh Ibu Muslimah kepada muridnya untuk mengobarkan semangat juang bagi muridnya.
Tetralogi laskar pelangi diangkat suatu falsafah pendidikan tentang bagaimana keikhlasan seorang guru terhadap muridnya.
Dalam buku Laskar Pelangi juga diceritakan : bagaimana seorang guru rela mengajar dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP seorang diri tanpa dibayar. ( hanya dibayar 15 kg beras yg terkadang sudah kutuan dan tidak setiap bulan datang, dan Ibu guru tersebut hanya bermodalkan ijazah SKP yang pada saat itu baru berumur 15 tahun, guru tersebut bernama Ibu Muslimah ).
Dalam wawancara dengan kick andy, Ibu Muslimah mengatakan bahwa bukan gurunya yang pintar tapi muridnya yang pintar : “Saya hanya seorang guru desa yg bodoh”, sungguh suatu sikap rendah hati yang patut dicontoh oleh para guru yang ada di negeri tercinta ini.” Buku Laskar Pelangi memberiku semangat baru yang tak ternilai untuk mengajar murid-murid meskipun kami selalu dirundung kesusahan demi kesusahan, meskipun dunia tidak peduli. Buku ini membuatku sangat bangga menjadi seorang guru.” ( Herni Kusyari, guru di daerah terpencil ).
menurut hemat kami apa yg ditulis oleh andrea hirata dalam tetralogi laskar pelangi adalah cerminan “roh” pendidikan kita ada disana.” Ceritanya berkisah tentang perjuangan dua orang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. Novel ini menunjukkan pada kita bahwa pendidikan adalah memberikan hati kita kepada anak-anak, bukan sekedar memberikan instruksi atau komando, dan bahwa setiap anak memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang pada masa depan, apabila diberi kesempatan dan keteladanan oleh orang-orang yang mengerti akan makna pendidikan yang sesungguhnya.” ( Kak Seto, Ketua Komnas Perlindungan Anak ).
Cerita tokoh lintang, adalah cerminan lemahnya kepedulian kita terhadap pendidikan secara menyeluruh. Dalam kasus lintang membuat ikal merasa dendam dengan apa yang dialami oleh lintang dan berjanji tidak mau menjadi lintang ke dua, yaitu seorang siswa jenius yang mengangkat nama baik sekolahnya, dan tidak pernah terlambat sekalipun ke sekolah walaupun jarak dari rumah ke sekolahnya adalah 80 km pulang pergi, dengan menyeberangi sungai yang ada buayanya, terkadang di tengah jalan rantai sepedanya putus tapi tetap lanjutkan perjalanan, juga terkadang hanya karena ingin menyanyikan lagu padamu negeri di sekolah dia bela-belain berangkat ke sekolah. Setelah kelas 3 SMP harus berhenti sekolah karena orang tuanya meninggal dunia dan harus menggantikan peran orang tua untuk menghidupi adik-adiknya.
Sekolahnya sering dilecehkan oleh SD lain, tapi berkat kapasitas intelektual seorang lintang dalam lomba cerdas cermat antar SD di kampungnya dapat mengangkat nama sekolahnya dengan menjuarai lomba cerdas cermat di desanya, dan mampu mematahkan teori guru fisika dari sekolah favorit di kampungnya.
Semangat Kebangsaan yang tinggi dari seorang Andrea Hirata :
Sungguh terharu membaca Motivation Letter yang ditulis oleh Andrea Hirata dalam proposal risetnya untuk memperoleh beasiswa ke Sorbonne Prancis dikatakan bahwa : ” Akan saya sumbangkan seluruh ilmu dan pengalaman riset yang saya dapatkan di Sorbonne demi kemajuan nusa dan bangsa, demi tanah tumpah darah saya! Tak berlebihan saya sampaikan bahwa secara diam-diam, sebenarnya saya telah lama bercita-cita ingin mencurahkan seluruh kemampuan yang saya miliki, tak digajipun tak apa-apa, demi mengangkat harkat dan martabat umat manusia yang masih terbelakang di negeri saya, negeri yang benar-benar saya cintai dengan sepenuh jiwa.....”(Edensor, Buku ke tiga tetralogi Laskar Pelangi ).
Dalam buku ke tiga tetralogi laskar pelangi Andrea Hirata menuliskan kata bijak ” banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, tapi tak jarang orang yang pendek pengalamannya tapi dapat mencerahkan sepanjang hidup”. ( andrea hirata, edensor ).

FILOSOFI SEORANG ” GURU ”

Pak,Harfan Kepala Sekolah Andrea Hirata di SD Muhammadiyah Pulau belitong, adalah tifikal “guru” yang sesungguhnya :
Yaitu: bukan hanya mentransfer sebuah pelajaran, tapi juga yang secara pribadi menjadi sahabat dan pembimbing spiritual bagi muridnya. Beliau sering menaikturunkan intonasi, menekan kedua ujung meja sambil mempertegas kata-kata tertentu, dan mengangkat kedua tangannya laksana org berdoa minta hujan ( laskar pelangi, hal.23)

Ketika mengajukan pertanyaan beliau berlari-lari kecil mendekati kami, menatap kami penuh arti dengan pandangan matanya yang teduh seolah kami adalah anak-anak melayu yang paling berharga.
Lalu membisikkan sesuatu di telinga kami, menyitir ayat-ayat suci, menantang pengetahuan kami, berpantun, membelai hati kami dengan wawasan ilmu, lalu diam, diam berpikir, seperti kekasih merindu, indah sekali ( laskar pelangi, hal.24 )

Beliau menorehkan benang merah kebenaran hidup yang sederhana melalui kata-katanya yang ringan namun bertenaga seumpama titik-titik air hujan. Beliau mengobarkan semangat kami untuk belajar dan membuat kami tercengang dengan petuahnya tentang keberanian pantang menyerah melawan kesulitan apapun. Beliau memberi kami pelajaran pertama tentang keteguhan pendirian, ketekunan, keinginan kuat untuk mencapai cita-cita. Beliau meyakinkan kami bahwa hidup bisa demikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keikhlasan berkorban untuk sesama. Lalu beliau menyampaikan sebuah prinsip yang secara diam-diam menyelinap jauh dalam dadaku serta memberi arah bagiku hingga dewasa. Yaitu bahwa : ”Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.” (laskar pelangi, hal.24)
” Sebuah kisah tentang anak-anak yang luar biasa, yang mampu melahirkan semangat serta kreativitas yang mencengangkan.” ( Harian Pikiran Rakyat ).
kedalaman ilmu seorang murid bernama ikal dari sekolah kampung yang reot, dengan guru yang sederhana bernama ibu muslimah, dapat dirasakan dalam buku laskar pelangi, yaitu bagaimana ikal mendeskripsikan tentang kebodohan. ” Jika ingin menemui kebodohan maka berangkatlah dari tempat di mana saja di planet biru ini dengan menggunakan tabung roket atau semacamnya, meluncur ke atas secara vertikal, jangan sekalipun berhenti. Gapailah gumpalan awan dalam lapisan tropofer, lalu naiklah terus menuju stratosfer, menembus lapisan ozon, ionosfer, dan bulan-bulan di planet yang asing. Meluncurlah terus sampai ketinggian di mana gravitasi bumi sudah tak peduli. Arungi samudra bintang gemintang dalam suhu dingin yang mampu meledakkan benda padat. Lintasi hujan meteor sampai tiba di eksosfer-lapisan paling luar atmosfer dengan bentangan selebar 1.200 kilometer, dan teruslah melaju menaklukkan langit ketujuh, tempat yang tak pernah memiliki nama, di atas langit ke tujuh, disitulah kebodohan bersemayam.”( Laskar Pelangi, hal.103 ).

Kesuksesan Ikal alias Andrea Hirata menjadi seorang yang sukses dalam mencapai cita-citanya tak lepas dari pengaruh seorang guru dalam memotivasi dan menanamkan prinsip-prinsip kehidupan kepada muridnya sehingga mampu membangun mimpi-mimpi siswanya. Pengaruh pesan yang disampaikan oleh seorang guru sastra sewaktu SMA mampu membawa ikal ke Sourbonne, Paris-Prancis, serta keliling Eropa dan Afrika.

KALAU BUKAN KARENA BERANI BERMIMPI

KALAU BUKAN KARENA…..
BERANI ! BERMIMPI…
( Bedah Buku: Maryamah Karpov karya Andrea Hirata )

Di bawah Menara Bastille, aku melamun, lalu menarik garis perjalanan dari titik mula aku beranjak, di sekolah dasar Laskar Pelangi yang sembarang waktu bisa roboh di pinggir hutan di Pulau Belitong sana.
Jauh tak terkira, terpencil. Dari situlah asal muasalku, dari satu kaum terbelakang yang tak percaya pada sekolah, yang kelaparan di lumbung harta gemah ripah timah. Menggerus pohon karet, menjerang kopra, menyarai madu, menangguk ikan, memunguti kerang, mengais untuk makan.
Dan di sini kini aku tertegun, terkesima akan misteri kebesaran Ilahi. Sebab tak kutemukan satu pun penjelasan bagaimana detik ini aku bisa berada di pusat peradaban Eropa: Paris, dan meraih ijazah dari universitasnya.
Jika dulu aku tak pernah berani bermimpi sekolah ke Perancis.....
Jika dulu aku tak menegakkan sumpah.. untuk sekolah setinggi-tingginya demi martabat Ayahku, aku dapat melihat diriku dengan terang sore ini: sedang berdiri dengan tubuh hitam kumal, yang kelihatan hanya mataku, memegang sekop menghadapi gunung timah, mengumpulkan nafas, menghela tenaga, mencedokinya dari pukul delapan pagi sampai magrib, menggantikan tugas ayahku, yang dulu menggantikan tugas ayahnya, turun-temurun menjadi kuli kasta terendah.
Aku menolak semua itu! Aku menolak perlakuan buruk nasib pada ayahku dan pada kaumku.
Kini Tuhan telah memeluk mimpiku.
Detik ini di jantung Paris, di hadapan tonggak penjara Bastille, perlambang kebebasan, aku telah merdeka, tak goyah, tak pernah sedikitpun menyerah.
Di sini, atas nama harkat kaumku, martabat ayahku, kurasakan dalam aliran darahku saat nasib membuktikan sifatnya yang hakiki bahwa Ia akan memihak para pemberani.
Hikmah apa yang dapat diambil dalam curahan hati seorang Andrea Hirata, salah satu murid Ibu Muslimah di sekolah dasar Laskar Pelangi, kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan di indonesia.
Coba perhatikan kalimat andrea di atas :
Jika dulu aku tak pernah berani bermimpi sekolah ke Perancis.....
Jika dulu aku tak menegakkan sumpah.. untuk sekolah setinggi-tingginya demi martabat Ayahku, aku dapat melihat diriku dengan terang sore ini: sedang berdiri dengan tubuh hitam kumal, yang kelihatan hanya mataku, memegang sekop menghadapi gunung timah, mengumpulkan nafas, menghela tenaga, mencedokinya dari pukul delapan pagi sampai magrib, menggantikan tugas ayahku, yang dulu menggantikan tugas ayahnya, turun-temurun menjadi kuli kasta terendah.
Dari ungkapan di atas dapat disimpulkan bahwa Andrea Hirata mampu meraih ijazah dari universitas terkemuka di Eropa, bukan karena mereka dulunya percaya diri dengan angka yang tinggi sewaktu sekolah atau karena dulunya meraih gelar rangking II sewaktu di sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, akan tetapi karena mereka berani BERMIMPI !,
Karena mereka bersumpah demi martabat ayahnya, yang turun temurun menjadi kuli kasta terendah di kampungnya. Sehingga menjadi pemicu bagi Andrea untuk bertekad melanjutkan pendidikan sampai ke Prancis bagaimana pun keadaannya, bahkan dia rela jadi cleaning service merangkap koki pada sebuah kapal barang sebagai bayaran untuk jadi tumpangan secara gratis ke Pulau Jawa.
Pembelajaran pertama yang dapat diambil bagi dunia pendidikan kita adalah perlunya menanamkan karakter pribadi yang kuat dan tahan banting kepada anak didik kita sebagai penerus bangsa, sehingga dengan berani bermimpi serta tekad yang membaja mampu meraih mimpi-mimpi mereka, walau sewaktu di sekolah tidak mendapat rangking atau nilai yang tinggi.
Karena sangat banyak contoh nyata, orang-orang sukses di negara ini bahkan di dunia, bukan dari kalangan orang-orang pintar dan sekolah yang tinggi, tapi mereka hanya tamatan SD, SMP, atau SMA, mampu mempekerjakan para sarjana S1, S2, dan S3 di perusahaannya.
Bahkan pemilik Microsoft, Bill Gates adalah orang didrop out dari universitasnya kemudian dengan tekad yang kuat dan berpikir kreatif dapat menjadi orang terkaya di dunia.
Belum lagi seorang Ibu yang dulunya dikeluarkan dari sekolah (SMA) dengan semangat yang tinggi serta berani bermimpi, saat ini telah memiliki pesawat carteran sebanyak 14 pesawat.
Kemampuan-kemampuan di luar kapasitas mata pelajaran di sekolah perlu mendapatkan perhatian yang serius untuk ditanamkan kepada anak didik kita sejak usia dini terutama pembiasaan sikap-sikap yang terpuji, bila kita ingin bangsa ini mampu bangkit melawan arus global yang demikian kencang.
Belum lagi kalau kita menyoroti sisi: Per-ADAB-an modern, maka sepertinya masih dalam angan-angan kita kapan negara ini mampu memiliki per-Adab-an modern yang salah satu cirinya adalah memiliki keteraturan hidup dan sopan santun yang tinggi. Seperti sopan santun di jalan raya, sopan santun kepada orang lain, sopan santun di tempat kerja, sampai kepada sopan santun para elit politik. Juga teratur manakala ada antrean, teratur di stasiun, di bandara, sampai teratur dalam pembagian zakat.
Kita baru mampu memiliki: Peng-AJAR-an yang hebat dengan tingkat kesulitan yang tinggi dalam mata pelajaran pada anak-anak kita di sekolah dasar, sehingga mampu membawa nama bangsa ke kancah internasional dengan menjuarai beberapa event berskala global.
Akan tetapi yang menjadi pertanyaan adalah: ” Apakah yang menjadi dasar utama suatu negara dapat menjadi negara maju ?”
Cukupkah dengan menghasilkan anak-anak yang pintar ? atau jenius..?, saya kira jawabannya sudah kita tahu bersama.
Pertanyaan selanjutnya adalah: apakah pemimpin bangsa ini sudah memiliki kesungguhan dan komitmen yang tinggi dalam mengatasi masalah besar bangsa ini ? yaitu: masalah degradasi moral para generasi penerus yang ada di pundak anak didik kita yang berada di bangku sekolah.
Bagaimana dengan kurikulum kita yang sarat dengan konten yang padat dan membebani anak, bahkan orang tua sendiri kesulitan membantu anak-anaknya di rumah karena tingkat kesulitan yang tinggi.
Bagaimana pula peluang anak di sekolah dalam mengembangkan daya kreativitasnya? Apakah sudah cukup peluang yang disediakan oleh kurikulum kita ?
Pertanyaan-pertanyaan di atas menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua sebagai anak bangsa untuk berbuat sesuatu dalam menyelamatkan bangsa ini dari ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain.
Semoga tulisan ini dapat menyadarkan kita untuk ikut merubah bangsa ini menjadi bangsa yang berper ADAB an modern.

DIBEDAH OLEH : ARMAN ANDI AMIRULLAH
STAF DIT.PEMB.TK DAN SD

HOWARD GARDNER ASAL BELITONG

HOWARD GARDNER
ASAL BELITONG
( Bedah Buku The Phenomenon, Laskar Pelangi )

Pengelolaan kelas Laskar Pelangi membuat pemerhati dan pengelola pendidikan, Haidar Bagir, berdecak kagum. Ada benih pemahaman konsep multiple intellegences dalam proses pengajaran di SD Muhammadiyah Belitong pada tahun 1970-an, siapa lagi kalau bukan Bu Muslimah, sang inspirator dari laskar pelangi, guru yang amat dicintai oleh murid-muridnya, sekaligus menjadikan muridnya menjadi gila ilmu, dan mampu meraih mimpi-mimpinya sekolah ke Sourbone, Prancis, serta keliling Eropa dan Afrika.

Bu Muslimah telah lebih dini menemukan paradigma multiple intelligences ( kecerdasan majemuk ). Padahal teori pendidikan itu baru diperkenalkan oleh Dr. Howard Gardner, profesor pendidikan Universitas Harvard, tahun 1983, dan baru populer di Indonesia sepuluh tahun terakhir. Bu Muslimah menerapkan teori multiple intelligences sepuluh tahun sebelum teorinya lahir. Sungguh mengagumkan guru desa dari pedalaman belitong yang hanya bermodalkan CINTA KASIH dan KEIKHLASAN.

Tentu saja konsep multiple intelligences tidak terlalu disadari oleh Bu Muslimah ketika mengajar. Juga belum dikenal oleh kepala sekolah SD tersebut ( Pak Harfan ) yang kata Andrea Hirata, bila berorasi sejam serasa semenit, karena saking memukaunya.

Ukuran kecerdasan bagi Bu Muslimah tidak tunggal, tapi beragam. Murid cerdas bukan hanya monopoli anak jago matematika, seperti Lintang. Sosok demikian hanya menunjukkan salah satu jenis kecerdasan : logical-mathematical intelligence.
Anak yang ulung mengarang dongeng, sekalipun kadang bualan, dan merdu melantunkan gurindam, semacam Mahar, juga berhak menyandang sebutan cerdas pada dimensi berbeda : linguistic dan musical intelligence.

Siswa yang lemot dalam berhitung, namun sok tahu, bermulut besar, banyak teori, selalu optimistis, dan punya jaringan luas seperti Kucai, yang karenanya terus-menerus jadi ketua kelas, tidak berhak dimaki, ” Bodoh!”. Ia memiliki sisi lain kecerdasan : interpersonal dan linguistic intelligence.

Begitulah potret anggota laskar pelangi. Bu Muslimah merangsang setiap jenis kecerdasan itu berkembang secara alamiah. Sesuai kapasitas otak, bakat, emosi, dan mental anak. Bu Mus mengajar dengan pendekatan demikian itu hanya dengan mengandalkan naluri kepedulian pada pendidikan anak.

Murid jenius seperti Lintang terus ditantang sampai titik maksimal, keliaran rasa ingin tahu dan daya jelajah otaknya. Ketika Lintang dalam tempo cepat mampu menjawab pertanyaan, ” 13 kali 6, kali 7 tambah 83 kurang 39 !”, Bu Mus selain memberi sanjungan yang membesarkan nyali, juga menambah dengan pertanyaan lebih menantang, ” 18 kali 14 kali 23 tambah 11 tambah 14 kali 16 kali 7.” Kurang 7 detik, Lintang mampu menjawab dengan tepat.

Sementara anak dengan bakat kepemimpinan seperti Kucai, ketika sempat kehilangan minat menjabat ketua kelas, lantas diyakinkan oleh Bu Mus, bahwa mengemban amanat kepemimpinan adalah tugas mulia dan didoakan banyak orang. Kucai pun kembali bersemangat.

Sampai-sampai Andrea Hirata membuat gambaran tentang Kucai, ” Dengan gabungan sifat kucai yang populis, sok tahu, oportunis,, plus otaknya yang lemot, Kucai memiliki semua kualitas menjadi seorang politisi.”

Sedangkan Harun yang terbelakang mental, setiap menjawab pertanyaan, baik jawaban salah maupun benar, dan lebih sering salah, selalu diacungi jempol oleh Bu Mus. Meski Harun tidak bisa menulis, tapi selalu diikutkan naik kelas, walau tanpa rapor.

Bagi Bu Mus, yang penting, Harun tetap semangat bersekolah, paling tidak, ia menjadi berkesempatan menikmati interaksi dan sosialisasi dengan anak-anak normal sebayanya. Kalaupun kualitas ilmu tidak membaik, paling tidak kualitas akhlaknya, tindak-tanduknya, dan tutur katanya terus bisa diperbaiki, sungguh suatu sifat bijak dan berkeadilan yang dimiliki oleh seorang guru desa yang bernama Bu Muslimah.

Menurut Haidar Bagir ” Dalam paradigma multiple intelegences, kenakalan murid tidak dilihat secara buruk.” Sebetulnya tidak ada anak nakal dalam arti negatif, itu hanya anak-anak yang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda.

Kata Thomas Amstrong, ” Itu bukan anak nakal, Anak yang kalau kita mengajar dia ngomong terus, berarti anak yang kecerdasan verbal-linguistiknya tinggi. Anak yang kalau kita mengajar lari-lari terus, juga bukan anak nakal, tapi anak yang kecerdasan fisikal-kinestetiknya tinggi. Anak yang kalau kita mengajar, dia tidak mendengarkan, melamun terus, itu kecerdasan interpersonalnya tinggi.”

Kemudian Haidar melanjutkan bahwa,” Mereka seolah-olah ingin mengatakan kepada gurunya, ” Saya ini senang diajar gerak. Kalau anda tidak mengajar saya banyak gerak, saya akan gerak sendiri. Saya ini senang ngomong, kalau nggak dikasih kesempatan ngomong, saya akan ngomong sendiri.”

Kini bukan zamannya lagi, orang tua atau guru memarahi anak atau murid mereka dengan mengatakan, ” Kamu cuma pinter bicara, tapi matemetika bodoh.” Setiap anak memiliki dimensi kecerdasannya sendiri-sendiri. Dan Bu Muslimah telah menerapkan prinsip, yang belakangan dipolpulerkan Howard Gardner itu, sejak tahun 1970 an di kampung pedalaman pulau Belitong.

Cinta kasih membuat Bu Muslimah menjadi Howard Gardner sekian puluh tahun sebelum Gardner menelorkan teorinya: Multiple Intelligences.

Setiap anak mempunyai kecerdasan sendiri-sendiri. Semua jenis kecerdasan harus dirangsang agar berkembang secara alamiah. Sesuai kapasitas otak, bakat, emosi, dan mental anak.

Tak ada anak bodoh dan nakal. Kenakalan anak tidak dilihat secara buruk. Itu hanyalah ekspresi anak mengajari gurunya, ” Bila mau membuat saya pintar beginilah caranya.”

Itulah sebagian dari kepiawaian dari seorang guru desa bernama Bu Muslimah yang sungguh mengagumkan beberapa pakar dan pemerhati pendidikan dalam teknik mengajar, belum lagi bagaimana Bu Muslimah membuat muridnya GILA ILMU seperti Andrea Hirata.

Sungguh suatu pelajaran berharga bagi para pembina pendidikan yang ada di negeri tercinta ini, apakah mampu menjadikan fenomena ini menjadi cikal bakal berubahnya arah pendidikan di Indonesia. Atau mereka tetap asyik dengan teknik yang kaku, sebagaimana yang terjadi saat ini, senang mengejar nilai tinggi dan medali ?.

Dibedah oleh : Arman Andi Amirullah
Staf Dit.Pemb.TK dan SD

ANTARA INOVASI, IMPROVISASI DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

ANTARA INOVASI, IMPROVISASI DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
(oleh: arman andi amirullah )

Inovasi, Improvisasi dan Pembelajaran..adalah suatu kata yang tak asing di telinga kita.., kata-kata inovasi sering kali menghiasi media cetak, elektronik dan dunia perbukuan di Indonesia, begitupun kata improvisasi sangat akrab di telinga musisi ataupun aktor serta para sutradara...tapi apakah pernah disadari oleh para pendidik kita bahwa:
bagaimana jadinya apabila ketiga kata tersebut terjadi kolaborasi yang optimal serta dilandasi dengan kekuatan cinta dan kasih sayang...?
dan apa pula dampaknya bagi perkembangan kualitas bangsa ke depan ?.......
Mari kita coba untuk menelaah lebih dalam dari sebuah kata yang bernama Inovasi..., bukankah kata ini yang membuat bangsa Jepang maju terutama dunia otomotifnya karena dilakukannya inovasi secara terus menerus terhadap mobil-mobil Jepang? dan membuat dunia otomotif Amerika hampir gulung tikar ? Bukankah juga karena kata inovasi maka terjadi perkembangan teknologi di dunia ini secara cepat ?.
Lalu bagaimana dengan kata improvisasi...! bukankah kata ini yang membuat seorang pelawak atau seorang penyanyi bisa menjadi presenter yang banyak dicari oleh dunia televisi dengan bayaran yang sangat mahal karena improvisasinya yang bagus? Bukankah karena kata ini banyak penyanyi yang sukses karena kepintarannya melakukan improvisasi dalam membawakan sebuah lagu ? bukankah karena kata ini banyak lahir jenis-jenis musik yang baru dan menjadi ngetop ? sampai-sampai kegemaran browsing di internet secara On-Line bisa jadi lagu dan ngetop ! bahkan karena dia sering lupa syairnya-pun bisa jadi lagu yang terkenal.. ! belum lagi hanya gara-gara sulit mendapatkan jodoh pun bisa menjadi lagu ngetop karena ” Improvisasi ”.

Masihkah kita mau menganggap remeh kata-kata tersebut.
Lalu bagaimana pula nasib kata pembelajaran di sekolah ?
Duh...sungguh malang nasibnya kata tersebut...sejak puluhan tahun yang lalu tidak banyak membuat perubahan terhadap negeri ini...kata tersebut sering diolok-olok dengan persamaan kata: Kaku, monoton, membosankan, memberatkan, tidak kreatif, miskin, tertekan, menyeramkan, mati, beku, dingin, tidak bersemangat, tidak mempunyai ruh.....dan segala macam olok-olok yang diterimanya...
Apakah kata pembelajaran tersebut akan mengalami nasib seperti itu selamanya ?
Tidak..! karena kata inovasi dan improvisasi dapat melakukan sesuatu yang besar dengan melakukan kolaborasi yang cantik sehingga bisa menolong pembelajan di sekolah untuk keluar dari masalah yang dihadapinya....

Bagaimana caranya..?
Yaitu inovasi dan improvisasi akan bereaksi melakukan kerja sama yang baik dengan pembelajaran sehingga nasib pembelajaran akan sama dengan nasib mobil-mobil Jepang, karena akan senantiasa dilakukan inovasi secara intensif melalui perenungan yang mendalam, serta dengan mencontoh negara-negara yang sudah berhasil dalam hal inovasi.......
Setelah ditolong oleh kata inovasi, maka kata improvisasi turut serta ikut bergabung bersama inovasi dalam membuat pembelajaran di sekolah menjadi kreatif, inovatif, hidup, berkarakter, inspiratif, penuh cinta dan kasih sayang yang tulus serta menyenangkan.
Bagaimana agar para pendidik kita dapat menerapkan kolaborasi tersebut ?
Untuk bisa menerapkan teknik kolaborasi antara inovasi, improvisasi dan pembelajaran para pendidik kita perlu memahami peran dan fungsi otak kanan manusia, karena tugas tersebut adalah wilayah otak kanan....
Kemampuan untuk melakukan inovasi dan improvisasi dalam pembelajaran di sekolah sangat ditentukan oleh : apakah orang tersebut berfungsi dengan baik otak kanannya atau tidak.
Pertanyaan selanjutnya : Bagaimana mengaktifkan otak kanan kita ? bisa Anda baca pada artikel terdahulu berjudul ” Teknik Mengaktifkan Otak Kanan Secara Instant ”.

Bagaimana cara kerja inovasi dan improvisasi dalam pembelajaran ?
Hal ini bisa kita lihat bagaimana seorang guru bernama Ibu Muslimah melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan mengajak anak didiknya bersepeda ke Manggar ( Ibu kota kabupaten di belitong ) walaupun harus mengayuh sepedanya sejauh empat puluh kilometer hanya untuk menjelaskan kepada anak didiknya tentang matematika limit dengan menyaksikan langsung bagaimana pesawat itu mendarat dengan kecepatan tertentu.......
Inovasi Ibu Muslimah juga dapat dilihat bagaimana Ibu Muslimah mengajak anak didiknya ke pantai untuk menyaksikan langsung peristiwa PELANGI di langit sehingga terjadi pembelajaran dengan alam, tidak sekedar teori...., beliau juga mengajak anak didiknya untuk mengamati alam sekitar dengan memberi penjelasan tentang kejadian-kejadian alam tersebut dan sekali-kali memberitahu nama latin dari tumbuhan/binatang tersebut.
Dalam melakukan improvisasi Bu Muslimah memberi kesempatan kepada anak didiknya yang mengalami keterbelakangan mental untuk bergabung dengan anak didiknya yang normal, Bahkan terkadang anak didiknya ikut membantu Bu Muslimah dalam berinteraksi dengan si Harun ( anak yang seharusnya bersekolah di SLB ).
Improvisasi selanjutnya dapat dilihat sewaktu Bu Muslimah memberi mandat sepenuhnya kepada anak muridnya yang bernama Mahar untuk menciptakan sendiri apa yang akan dipersembahkan pada acara pagelaran budaya di Kampungnya, dan ternyata si Mahar berhasil menciptakan tari setingkat keahlian seorang kareografer tari dengan gaya ala papua, yang kemudian dapat menjuarai lomba tersebut.
Improvisasi juga dilakukan oleh kepala sekolah laskar pelangi dengan memberi cerita yang menarik kepada calon anak didiknya pada pertemuan pertama bukan penjelasan teknis tentang peraturan yang berlaku di sekolah tersebut atau jadwal pemakaian baju seragam, atau berapa SPP yang harus dibayar oleh anak setiap bulan, sehingga mampu membuat anak didiknya terpesona dan menggelorakan semangatnya untuk berjuang demi meraih cita-cita walau dengan segala keterbatasan yang mereka miliki.
Ukuran kecerdasan bagi Bu Muslimah tidak tunggal, tapi beragam. Murid cerdas bukan hanya monopoli anak jago matematika, seperti Lintang. Sosok demikian hanya menunjukkan salah satu jenis kecerdasan : logical-mathematical intelligence.
Anak yang ulung mengarang dongeng, sekalipun kadang bualan, dan merdu melantunkan gurindam, semacam Mahar, juga berhak menyandang sebutan cerdas pada dimensi berbeda : linguistic dan musical intelligence.
Siswa yang lemot dalam berhitung, namun sok tahu, bermulut besar, banyak teori, selalu optimistis, dan punya jaringan luas seperti Kucai, yang karenanya terus-menerus jadi ketua kelas, tidak berhak dimaki, ” Bodoh!”. Ia memiliki sisi lain kecerdasan : interpersonal dan linguistic intelligence.
Begitulah improvisasi yang dilakukan oleh Bu Muslimah dalam merangsang setiap jenis kecerdasan itu berkembang secara alamiah. Sesuai kapasitas otak, bakat, emosi, dan mental anak. Bu Mus mengajar dengan pendekatan demikian itu hanya dengan mengandalkan naluri kepedulian dan cinta pada pendidikan anak.
Dapat kita bayangkan bagaimana dampaknya apabila para pendidik kita di indonesia memiliki kemampuan untuk melakukan kolaborasi yang cantik antara inovasi, improvisasi dan pembelajaran di sekolah dasar, maka bangsa ini dipastikan dapat menjadi bangsa yang besar, karena para pendidiknya mampu melahirkan orang-orang kreatif bahkan orang-orang besar yang akan membangun bangsa ini ke depan, tidak sekedar menjadi anak yang pintar dan menjadi juara olimpiade...!

ANAK-ANAK YANG DIGEGAS

ANAK-ANAK
YANG DIGEGAS

( Bedah buku : karya DU Faizah staf Dit.PTK-SD )

”Anak adalah mata air yang tak berbingkai, yang akan mengaliri tanah air yang subur ini...
Berikan dia pendidikan yang menyertai hati, penuh cinta dan kasih sayang...”.

Untaikan kata mutiara tersebut sebagai pembuka dalam buku ANAK-ANAK YANG DIGEGAS.
Salah satu buku yang menguak kegelisahan seorang pendidik sekaligus seorang Ibu yang merindukan suatu pendidikan paripurna yang dapat mengexplore segala potensi manusia yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta dengan kasih sayang-NYA.
Sungguh suatu kerugian besar yang dialami manusia di zaman modern ini karena ketidakmampuan-nya mengguna-kan potensi besar yang diberikan oleh Sang Pencipta.
Apakah potensi besar itu ?
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa manusia terbagi dalam tiga komponen besar dari penciptaannya yaitu: Phisik ( Tubuh ), Pemikiran ( Otak ), dan HATI (jiwa), yang bersemayam di jantung. Ketiga komponen besar tersebut yang paling memiliki potensi yang kuat bahkan dahsyat adalah bagian komponen HATI dimana komponen tersebut dapat mengakses otak bawah sadar manusia, serta dapat mengakses alam bawah sadar dan dapat menjadi sarana komunikasi dengan Sang Penciptanya.
Bahkan saat ini telah terbit buku yang mengupas tentang keajaiban HATI yang berjudul ” ZONA IKHLAS ” karya Erbe Sentanu; dalam buku terbut disebutkan bahwa ada suatu wilayah di dalam hati manusia yang mana memiliki kemampuan yang sangat besar dan tak terbatas dan dirindukan oleh para pencari kebahagiaan dan para pencari ILMU PENGETAHUAN. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa bukan hanya sebagai sumber ilmu pengetahuan akan tetapi juga diyakini berisikan segala kebutuhan hidup manusia- dia bagaikan mata air sumber kecukupan alam semesta.
Belajar dari ilmu HATI yang dikupas oleh Erbe Sentanu dalam bukunya ZONA IKHLAS dapat diambil pelajaran bahwa pengembangan kemampuan seorang manusia tidak berawal dari kemampuan OTAK ( intelektual ) akan tetapi bersumber dari HATI ( emosional & spiritual ).
Karena itu kami sangat sepaham dengan Ibu DU Faizah yang mengupas salah satu masalah bangsa ini dalam bukunya yang berjudul ” ANAK-ANAK YANG DIGEGAS ”. Suatu buku yang menggugat tentang perlakuan yang keliru terhadap anak bangsa ini dengan digegas secara intelektual dan mengabaikan perkembangan anak sebagai manusia paripurna, yaitu ciptaan Allah yang sempurna dengan kelengkapan HATI sebagai cahaya ilmu pengetahuan dan sumber dari segala kecukupan manusia di alam semesta ini.

Dalam buku ANAK-ANAK YANG DIGEGAS juga dibahas bagaimana orang tua murid memperlakukan anak mereka seperti mesin robot dengan membebani segala macam pengetahuan dan kemampuan seperti; les matematika, les bahasa inggris, les piano, les IPA, kegiatan-kegiatan extra kokurikuler dan sebagainya, sehingga anak tersebut lupa akan potensi dirinya, mereka hanya menganggap OTAK ( intelektual ) sebagai satu-satunya alat peningkatan kemampuan dan kemapanan dirinya, suatu perlakuan yang secara tidak sadar telah mengebiri potensi yang ada dalam seorang anak manusia.
Dalam buku tersebut juga dikupas tentang orang tua sekarang yang merasa anak mereka tidak berguna alias bodoh manakala anak mereka memiliki nilai yang rendah dibidang matematika atau sains, dan mereka gelisah manakala anaknya belum bisa membaca-menulis diusia taman kanak-kanak. Padahal negara maju seperti Denmark mengajarkan baca-tulis-hitung diusia kelas 2 Sekolah Dasar (SD) dan tidak mengalami masalah dalam pembelajaran baca-tulis-hitung, malah bisa menciptakan generasi yang kreatif. Tegok pula negara maju seperti Jepang yang diusia SD hanya memberikan materi pelajaran yang mudah ( basic), tetapi jangan lupa mereka memfokuskan pengembangan OTAK KANAN ( yang kemampuannya 90% dari seluruh kemampuan otak manusia), di otak kanan itu pula yang dapat menerima hal-hal yang berbau spiritual, emosional, intuisi, firasat, kebahagiaan, empati, termasuk alam bawah sadar. Dan itu pula sebabnya pembelajaran pendidikan agama di SD tidak mampu ditangkap oleh anak didik kita ( sekaligus sebagai jawaban artikel ” Mempertanyakan Keberagamaan Pendidikan Agama ” Media Indonesia : 30/3/2009, Ahmad Baedowi, Direktur Pendidikan Yayasan Sukma , Jakarta )

Saat ini, disaat manusia mengagung-agungkan intelektualitas ( OTAK KIRI ) secara tidak sadar mereka meninggalkan kemampuan OTAK KANAN, mereka akhirnya hanya mampu melihat apa yang tampak, tidak mampu membaca dan menelaah apa yang tidak tampak, padahal yang sesungguhnya; apa yang tampak itu adalah bersumber dari yang tidak tampak ( Zona Ikhlas,2009 ).

Yang cukup menarik bagi penulis adalah kisah nyata kehidupan para ilmuan dan para orang jenius di dunia ini sebagaimana yang ditulis dalam buku ANAK-ANAK YANG DIGEGAS sebagai berikut :
1. Seorang anak lelaki, 13 tahun, sangat lamban belajar. Baru hafal abjad pada usia sepuluh tahun. Bisa baca dengan baik setahun kemudian, mengalami kesulitan dalam motorik halus dan sukar menulis. Walaupun mengalami kekurangan dalam hal intelektual akan tetapi orang tuanya senantiasa menghadapi dan mengajari anaknya dengan CINTA dan kasih sayang.( tahukah anda bahwa beberapa puluh tahun kemudian anak lelaki itu menjadi Presiden pertama Amerika Serikat yaitu GEORGE WASHINTON ).
2. Seorang anak lelaki, 16 tahun, harus meninggalkan sekolah selama enam bulan atas perintah dokter karena mengalami nervous breakdown. Ia sangat tidak disukai murid maupun guru, terutama karena perilakunya yang aneh, perkembangannya terlambat untuk berbicara dan berjalan. Orang tuanya cemas tetapi yakin anaknya tidak mengalami kelainan tapi hanya keunikan . Anak itu hidup dengan dunia sendiri. Ia menciptakan agama sendiri, menggubah dan menyanyikan himne sendiri, dan jarang bercakap-cakap dengan orang lain. ( anak laki-laki yang dilabeli sebagai anak”dungu” kelak menjadi ilmuwan besar penemu teori Relativitas dia lah bernama: ALBERT EINSTEIN ).
3. Seorang anak lelaki, 6 tahun, Kelahirannya sulit dan kepalanya sangat besar. Sewaktu kecil ia pernah sakit parah, yang disebut orang tuanya ” demam otak”, di sekolah anak ini mengisolasi diri, sering tampak disorientasi, dan tidak rukun dengan teman-temannya yang lain, ia lebih suka menyendiri. Orang tuanya mengalami keguguran 3 kali sehingga sangat memproteksi kehadiran anak anak laki-lakinya itu. Ia sangat marah saat guru dan kepala sekolah mengatakan bahwa anaknya mengalami gangguan jiwa. Ia kemudian mengeluarkan anaknya dari sekolah kemudian mengajari anaknya sendiri di rumah dengan CINTA dan kasih sayang. ( anak laki-laki tersebut yang penyakitan dan ditolak oleh sekolah adalah THOMAS ALFA EDISON si penemu listrik dan tidak pernah menyelesaikan SD-nya).

Kisah lain diceritakan dalam buku ANAK-ANAK YANG DIGEGAS yaitu seorang jenius bidang matematika dari Malaysia bernama SUFIAH YUSOF diberi beasiswa selama 10 tahun oleh kerajaan Malaysia dalam program NEP karena ia mampu memasuki Oxford University di usia 13 tahun, selain jenius dibidang matematika ia pun juga berbakat dalam bidang olahraga dan merupakan pemain tenis handal dengan peringkat ke delapan. Akan tetapi saat berusia 15 tahun ia melarikan diri dari asrama mahasiswanya di Oxford, dan sempat dicari oleh polisi karena dicurigai diculik untuk mencuri rahasia kejeniusannya. Tapi apa yang terjadi kemudian sijenius tersebut dapat dilihat di dunia maya sebagai bintang porno ( silahkan search ” SUFIAH YUSOF ”).
Sebenarnya ada beberapa kisah serupa yang ditulis dalam buku ANAK-ANAK YANG DIGEGAS tapi penulis hanya memaparkan kisah di atas.

Pelajaran apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut ?
Pertama :
Bahwa kecerdasan intelektual tidak menjadi jaminan kesuksesan seseorang.
Kedua :
Dengan CINTA dan Kasih sayang dapat menciptakan manusia-manusia cerdas seperti kisah di atas
Ketiga :
Dengan hanya mengandalkan kecerdasan intelektual ( otak kiri ) dapat menjerumuskan seorang manusia jenius menjadi seperti seekor binatang.
Keempat :
Dengan fakta di atas apakah masih kita mau mempertahankan ”fokus pada kecerdasan intelektual ? ”.
Tidakkah tergerak hati kita untuk mencoba menyelami kemampuan OTAK KANAN KITA ?
Tidakkah kita tertarik untuk menjadikan pelajaran di atas untuk membangun bangsa ini kedepan.
Semoga tulisan ini dapat mengetuk HATI kita untuk mau menyelami rahasia potensi OTAK KANAN kita yang diberikan oleh Sang Pencipta sebagai kesempurnaan penciptaan-NYA.

dibedah oleh: arman andi amirullah, staf Dit.PTK-SD

SALAH SATU KEMAMPUAN OTAK KANAN


KEMAMPUAN OTAK KANAN :(Daniel H.Pink)

TIDAK HANYA BERBICARA FUNGSI TETAPI JUGA DESAIN

TIDAK HANYA ARGUMEN NAMUN JUGA CERITA

TIDAK HANYA FOKUS/SPESIALISASI  TETAPI JUGA SIMPONI

TIDAK HANYA LOGIKA TETAPI JUGA EMPATI

TIDAK HANYA KESERIUSAN TETAPI JUGA PERMAINAN

TIDAK HANYA BERBICARA AKUMULASI/JUMLAH TETAPI JUGA MAKNA

PERBANDINGAN KAPASITAS OTAK SADAR DAN BAWAH SADAR


OTAK                         PIKIRAN                   PERASAAN HATI
( hardware )                 ( sadar )                       ( bawah sadar )

Massa Otak                 17 %                            83 %

Kecepatan Impuls       190-225km/jam           > 160.000 km/jam

Kontrol persepsi dan   2-4%                            96-98 %
Prilaku

Bits per Detik              2.000                           400.000.000.000

Daya ingat                   s/d 20 detik                 Selamanya

Selasa, 09 November 2010

PENGARUH KEKUATAN CINTA DALAM TEKNIK PEMBELAJARAN

PENGARUH KEKUATAN CINTA
DALAM TEKNIK PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH
Oleh: Arman Andi Amirullah

CINTA seringkali dimonopoli oleh pasangan muda-mudi, terutama yang sedang dimabuk asmara, seolah kata tersebut diturunkan dari langit khusus untuk mereka berdua.
Sampai saat ini kata CINTA masih menjadi sebuah misteri yang tidak kunjung usai diperbincangkan, baik oleh generasi masa lalu, generasi sekarang, maupun generasi yang akan datang.
Namun kesempatan kali ini kita tidak akan membahas arti CINTA dalam persfektif dunia anak muda, akan tetapi kita akan membahasnya dari persfektif filosofi.
Sebelumnya kita perlu menyamakan persepsi tentang arti CINTA dalam kaitannya dengan kekuatan cinta, yaitu bahwa CINTA yang dimaksud dalam artikel ini adalah: “ Suatu kekuatan yang tidak tampak namun memiliki kekuatan yang dahsyat, dan berasal dari hati nurani yang paling dalam dengan dilandasi oleh keikhlasan untuk saling menyayangi sesama makhluk ciptaan Allah”.
Pertanyaan pertama yang muncul adalah :
Dimana letak kekuatan CINTA itu sendiri ?
Untuk memudahkan pembaca menangkap apa arti dari” kekuatan cinta” maka penulis mencoba menguraikannya dalam bentuk cerita:
“ Sebuah film yang fenomenal pernah menggemparkan perfilman nasional karena dapat menyedot penonton terbanyak dalam sejarah perfilman di indonesia, dialah film –LASKAR PELANGI- dikisahkan perjuangan seorang guru yang sangat cinta dan sayang kepada anak didiknya. Sang Guru tersebut mengajar sendiri nyaris tanpa dibayar selama 15 tahun, hanya diupah 15 kg beras yang kadang terlambat dan sudah kutuan. Namun terkadang beras tersebut rela dijual hanya untuk membeli kain lalu dijahit sendiri oleh ibu guru tersebut buat dipakai oleh anak didiknya dalam lomba cerdas cermat di desanya sehingga tidak menjadi cemohan oleh sekolah lain. Suatu waktu sang guru bersepeda bersama anak didiknya menuju ibu kota kabupaten dengan jarak 40 km, kemudian ban sepeda anak didiknya kempes, lalu sang guru begitu ikhlas memompa sendiri ban sepeda anak didiknya. Dilain waktu kancing baju anak didiknya copot, ibu guru tersebut menjahit kancing baju anak didiknya penuh cinta dan kasih sayang.
Dalam film tersebut juga dikisahkan sewaktu hujan lebat..disertai petir..anak didiknya mulai ketakutan karena air hujan menerobos atap sekolahnya yang hampir roboh, terkadang kalau malam hari menjadi tempat berteduh ternak .., sang guru belum juga muncul...anak didiknya ( kls 2 SD ) dilanda ketakutan.., tiba-tiba sang guru muncul dalam keadaan basah kuyup berpayungkan daun pisang.., kemudian salah seorang muridnya bernama ikal menyaksikan ibu gurunya datang penuh dengan cinta dan kasih sayang..lalu terpatri di dalam hati sang murid: “ bahwa suatu saat saya akan menulis untuk Ibu guruku yang tercinta”.( asal usul lahirnya buku LASKAR PELANGI ).
Begitulah arti sebuah CINTA yang memiliki kekuatan yang dahsyat..sehingga bisa melahirkan orang-orang sukses ditengah keterbatasan sarana maupun sumber daya.
Contoh lain : dari kekuatan CINTA dalam perfektif muda-mudi yang sedang jatuh cinta dapat kita temui, bagaimana seorang kekasih rela berpanas-panasan bahkan kehujanan hanya untuk memenuhi permintaan sang kekasihnya. Bahkan tidak berlebihan kalau kita mengingat kata-kata yang sering terdengar oleh telinga kita : “ Tai ayam pun bisa terasa coklat..” ( begitulah arti kekuatan cinta ). Apa yang akan disampaikan oleh sang kekasih dapat dengan mudah ditangkap oleh kekasihnya, bahkan terkadang belum disampaikan sudah dapat ditangkap oleh kekasihnya, karena adanya hubungan batin.
Pertanyaan kedua adalah :
Apakah kekuatan cinta dapat diterapkan dalam teknik pembelajaran ?
Menurut pengamatan penulis bahwa kekuatan cinta tersebut sangat memungkinkan untuk diterapkan dalam teknik pembelajaran di sekolah.
Karena dengan kekuatan CINTA dapat dirasakan getarannya oleh anak didik kita sehingga mereka merasa disayangi oleh gurunya yang berdampak kepada adanya keikhlasan yang muncul oleh murid untuk berbuat sesuatu yang terbaik bagi ibu gurunya sebagai rasa terima kasihnya atas cinta yang tulus yang diberikan dari ibu gurunya.
Atas dasar balas cinta sang guru, murid pun ingin menunjukkan rasa cintanya kepada ibu gurunya dengan prestasi yang dicapai dengan belajar sungguh-sungguh dan penuh kesadaran sehingga akan memicu kemauan sendiri untuk belajar.
Pertanyaan ketiga adalah :
Apa dampaknya bagi peningkatan proses belajar mengajar di sekolah ?
Dampak yang pertama dirasakan oleh murid adalah: dengan kekuatan CINTA dari seorang guru kepada muridnya, dapat memicu/merangsang otak kanan anak untuk aktif secara optimal sehingga kemampuan berpikir anak dapat melejit secara radikal, yang pada akhirnya akan melahirkan proses belajar yang bermutu.
Bukan saja anak didiknya yang aktif otak kanannya, akan tetapi dengan kekuatan CINTA sang guru, juga dapat memicu otak kanan guru tersebut untuk bekerja secara optimal, sehingga kemampuan berpikir kreatif akan lahir dari seorang guru yang ikhlas untuk mencintai muridnya seperti mencintai dirinya sendiri.
Menurut hemat penulis teknik ini secara diam-diam telah diterapkan oleh guru di jepang melalui keikhlasan mengajar serta CINTA kepada pekerjaannya sebagai guru, sehingga melahirkan kekuatan CINTA bagi anak didiknya.
Dampak lain dari adanya kekuatan CINTA seorang guru, yaitu dapat menyamakan frekuensi dan gelombang antara guru dan murid sehingga proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan secara mudah karena gelombangnya sudah sama. Hal ini dapat kita buktikan bagaimana apabila seseorang ingin menangkap siaran radio Prambors yang memancar pada frekuensi FM di gelombang 100,02 kilo herzt. Lalu kita memutar radio di rumah di frekuensi dan gelombang yang berbeda...yaitu di frekuensi AM di gelombang 100,01..apakah siaran radio prambors tersebut dapat kita tangkap dengan baik..? jawabannya : tentunya tidak bisa ditangkap siaran radio tersebut karena gelombang dan frekuensinya tidak sama. Walaupun frekuensinya sudah sama, apabila gelombangnya tidak sama misalnya bedanya hanya 0,1 kilo herzt maka siaran radio tersebut tidak bisa ditangkap oleh kita, kalaupun ada suara maka suara itu tidak jernih tapi berbunyi kresek-kresek.
Karena itu boleh jadi anak didik kita di sekolah saat ini tidak dapat menangkap dengan baik ilmu yang diajarkan oleh gurunya karena gelombangnya belum sama.
Kalau begitu betapa pentingnya menyamakan gelombang antara guru dan murid.
Apa saja yang perlu dilakukan oleh seorang guru sehingga dapat menyamakan gelombangnya dengan muridnya..?
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh guru agar gelombangnya sama dengan muridnya adalah sebagai berikut :
1. Mengajar penuh dengan Cinta dan kasih sayang terhadap anak didiknya.
2. Setiap hari mendoakan anak didiknya sehabis sholat subuh, agar menjadi anak yang sukses dan mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.
3. Sebelum murid sampai di sekolah, guru dan kepala sekolah sudah menunggu sang murid di pintu gerbang, sesekali sambil mengelus kepalanya penuh dengan CINTA dan Kasih Sayang.
4. Senantiasa memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya.
5. Banyak berbuat baik terhadap anak didik dan orang tua murid, serta masyarakat sekeliling sekolah.
Dampak lain yang juga tidak kalah pentingnya bagi anak didik adalah: dengan kekuatan Cinta dan Kasih Sayang dalam teknik pembelajaran di sekolah dapat melahirkan generasi yang tumbuh penuh dengan cinta dan kasih sayang sehingga tidak lagi terjadi perkelahian antar pelajar, penyalah gunaan narkoba, kerusuhan, dan lain-lain.
Juga dapat melahirkan generasi yang peduli kepada sesama, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda.
Keadaan ini menjadi sebuah mimpi apabila dihadapkan pada kenyataan bahwa: “ Kapan suasana seperti ini dapat kita capai kalau para guru kita terfokus untuk saling berlomba mengejar nilai yang tinggi untuk memenuhi persyaratan agar anak didiknya dapat memenuhi persyaratan kelulusan, dengan melalui usaha latihan mengerjakan soal-soal, try out, serta tambahan les beberapa mata pelajaran, dan lain-lain. Belum lagi guru kita waktunya banyak tersedot oleh administrasi kelas, pelaporan dana BOS, pelaporan bantuan dana DAK, block grant, serta dana-dana lainnya.