Minggu, 07 November 2010

PERANAN OTAK KANAN DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA

PERANAN OTAK KANAN DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA
( Oleh : A.A.Amirullah )

Salah satu yang membedakan manusia dengan makhluk lain ciptaan Allah SWT adalah diberikannya manusia berupa ”otak kanan” yang kemampuannya sungguh luar biasa, dapat menembus batas, bahkan tak terbatas.
Walaupun seluruh informasi yang ada di dunia ini dimasukkan ke dalam otak manusia, otak kita tidak akan penuh bahkan belum cukup separuhnya terisi.( Irwan Widiatmoko ) Pemegang Rekor Pertama Daya Ingat MURI.

Sebagai perbandingan : Seekor lebah yang bisa menghasilkan madu jauh melebihi dari kebutuhannya dan bisa menjaga mutu madunya dari serangan hama maupun cuaca, hanya memiliki kapasitas otak 7.000 sel. . Coba kita bandingkan dengan sel otak manusia yang memiliki 1 Triliun sel, yang artinya bahwa sel otak manusia 142.857.143 kali lipat dari sel otak lebah. ( apa yang mampu kita perbuat bagi bangsa dengan memiliki 1 triliun sel otak ? dengan memiliki 1 triliun sel kenapa kita tidak mampu melahirkan guru yang kreatif ? ).

Otak adalah alam semesta seberat satu kilogram ( Marian C.Diamond ).

Kapasitas otak manusia adalah angka satu diikuti angka nol yang panjangnya 10 pangkat 5 juta kilometer. Deretan nol sepanjang 10 pangkat 5 juta kilometer adalah sebanding dengan perjalanan bumi ke bulan sebanyak 14 kali pulang pergi ( Irwan Widiatmoko, Super Great Memory), sungguh luar biasa potensi yang dimiliki oleh manusia dan sangat disayangkan kita tidak mampu menggali kemampuan tersebut sehingga bagaikan gunung emas yang tidak termanfaatkan.
Otak manusia akan lebih optimal manakala dapat menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara seimbang. Inilah rahasia negara-negara maju dalam mencetak generasi unggul seperti Jepang, China, Korea, Singapura, dll. Kapan Indonesia menyadari hal ini ? atau sudah lama mengetahuinya tapi tidak melakukan apa-apa ( apakah tidak sama dengan membunuh kemampuan anak didik kita ? ).
Setelah lama mencari tau apa penyebab bangsa ini tidak maju-maju, barulah saat ini penulis mendapatkan jawabannya : yaitu tidak dimanfaatkannya potensi otak kanan dalam mencetak generasi yang unggul atau generasi kreatif.

Salah satu keunikan otak kanan manusia karena kemampuannya menerima hal-hal yang berhubungan dengan spiritualitas, kepekaan, kepedulian terhadap sesama, maupun semangat untuk berbuat sesuatu bagi orang lain.

Pantaslah pembelajaran Pendidikan Agama kita di sekolah tidak berhasil menciptakan orang-orang baik, karena hal-hal yang berbau agama atau spiritual tidak mampu ditangkap atau dirasakan oleh otak kiri anak didik kita.
Pantaslah anak didik kita tidak kreatif karena anak didik kita hanya menggunakan otak kiri dalam proses belajar mengajar.
Pantaslah anak sekolah sering tawuran atau pergaulan bebas, kekerasan, narkoba, aborsi dan sebagainya karena lebih banyak mengeksploitasi otak kirinya dari pada otak kanannya.

Menurut pakar neurologi ( Taufik Pasiak ) dikatakan bahwa : apabila kedua sisi otak kita tidak seimbang atau yang berfungsi hanya otak kirinya saja maka akan berdampak pada kepribadian seseorang dalam bertindak, seperti melihat segala sesuatunya dari sisi perbedadaannya dari pada sisi persamaannya, lebih memilih untuk berburuk sangka dari pada berbaik sangka, lebih banyak perasaan iri dari pada perasaan bersyukur, lebih banyak rasa bencinya dari pada rasa kasih sayangnya, lebih banyak menyakiti dari pada membuat bahagia, lebih banyak khawatirnya dari pada keyakinannya, lebih banyak putus asanya dari pada optimisnya.

Kemudian dilanjutkan oleh Taufik Pasiak bahwa manakala seseorang dapat menggunakan kedua sisi otaknya secara seimbang dalam kehidupan sehari-harinya maka akan terjadi sebaliknya: yaitu melihat segala sesuatunya dari sisi persamaannya dari pada perbedaannya, lebih banyak berbaik sangkanya dari pada berburuk sangkanya, lebih banyak rasa kasih sayangnya dari pada rasa bencinya, lebih banyak bersyukurnya dari pada mengeluhnya, dan seterusnya.

Coba kita pikirkan sejenak, bagaimana seandainya bangsa ini menyadari hal ini, dan diterapkan dalam dunia pendidikan kita di Indonesia, maka tentu akan terjadi perubahan secara besar-besaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penulis sangat optimis manakala hal ini disadari oleh para pakar pendidikan kita serta para petinggi negeri ini, tidak lama lagi negeri ini akan menjadi buah bibir dunia.
Mengapa demikian ? jawabannya adalah : karena dengan menyeimbangkan kedua sisi otak kita maka akan meningkatkan kemampuan berpikir kita serta meningkatkan kesadaran kita tentang rahasia kehidupan ini, serta mampu merasakan keberadaan Sang Pencipta Alam Semesta ini.

Bagaimana pengaruhnya bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia ?
Apabila para pendidik kita sudah menyadari pentingnya peranan otak kanan dalam meningkatkan kemampuan berpikir dan kemampuan daya rasa serta mengetahui cara mengaktifkan otak kanan anak didiknya, maka tunggulah akan lahirnya generasi kreatif dan generasi yang berbudi pekerti yang tentunya tidak lagi para pendidik kita terbelenggu oleh ” KURIKULUM ” karena otak kreatifnya dapat berfungsi secara berkelesat dan lahirlah ide-ide kreatif, ide-ide cemerlang dalam melengkapi kurikulum kita yang serba terbatas daya jangkaunya.
Dengan kemampuan otak bawah sadar yang terdapat pada bilik otak kanan kita, dapat meningkatkan kemampuan para tenaga pendidik dalam mengejawantah
kan kurikulum yang memiliki ROH, tidak sekedar mencapai target serapan kurikulum, akan tetapi kita akan mampu membuat kurikulum yang hidup dan menjadi pemicu lahirnya generasi yang haus ilmu dan berbudi pekerti.


Dipersembahkan untuk para pendidik dan pakar pendidikan di Indonesia.

http://armanbugis-wecanchange.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar